A. Pengertian
Persiapan persalinan adalah persiapan tindakan yang
dibuat ibu,anggota keluarganya dan bidan. Dengan adanya persiapan persalinan
akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan
kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
B. Tempat
persalinan
Ø tempat melahirkan hendaknya disesuaikan
dengan jarak tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit.
Ø kalau perlu, lakukan tour kecil-kecilan ke
tempat tersebut untuk melihat suasananya. Penting sekali bagi ibu untuk merasa nyaman
bila melakukan persalinan di tempat itu.
Ø perhatikan kepadatan lalu lintas
pada jam-jam tertentu sehingga dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk
sampai ke tempat
persalinan.
Ø prosedur masuk, fasilitas yang ada,
biaya persalinan.
Ø lokasi kamar bersalin, agar dalam
keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan
Ø tempat plasenta (ari-ari) harus
sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus, apakah di rumah atau di tempat
bersalin. Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin.
Tempat bersalin yang dapat
digunakan antara lain rumah sakit, rumah bersalin, BPM (Bidan Praktek Mandiri),
PKD (Poliklinik Kesehatan Desa), dan Puskesmas.
C. Penolong persalinan
Ditentukan oleh ibu hamil, nilai resiko kehamilan,
jenis persalinan yang direncanakan.
Ø memilih tenaga kesehatan terlatih.
Ø bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut.
Penolong persalinan antara lain bidan dan
dokter spesialis kandungan.
D. Peralatan
untuk ibu dan bayi
Barang-barang yang diperlukan ibu :
E. Transportasi
untuk mempermudah persalinan jika terjadi kegawat daruratan
Transportasi
dapat menggunakan kendaraan pribadi. Bila tidak punya kendaraan pribadi,
pastikan ibu atau keluarga sudah menganggarkan untuk transportasi pada saat
persalinan (sewa mobil, taksi, atau ambulans). Rencana ini perlu dipersiapkan lebih
dini sebelum persalinan dan harus terdiri dari elemen-elemen dibawah ini:
·Dimana ibu
akan bersalin (desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit).
·Bagaimana
cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawat daruratan.
·Ke fasilitas
kesehatan yang mana ibu tersebut harus dirujuk.
F. Penanggung
jawab atau pendamping persalinan
· Dukungan pendampingan persalinan,
dibagi menjadi :
a.
Dukungan fisik adalah dukungan langsung
berupa pertolongan langsung yang diberikan oleh keluarga atau suami kepada ibu
bersalin.
b.
Dukungan emosional adalah dukungan
berupa kehangatan, kepedulian maupun ungkapan empati yang akan menimbulkan
keyakinan bahwa ibu merasa dicintai dan diperhatikan oleh suami, yang pada
akhirnya dapat berpengaruh kepada keberhasilan.
·
Pertimbangan
dalam memilih pendamping
|
G. Uang
/ biaya
Keluarga
seharusnya dianjurkan untuk mempersiapkan sejumlah uang sehingga dana akan
tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawat daruratan.
Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan
karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan.
Persalinan
normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan. Namun, bila persalinan
diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif, maka persiapan dana yang
lumayan besar harus segera dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan
dilakukan sesar, pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter. Lewat
konsultasi ini diharapkan, segala kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih
dicermati. Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah
mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila dana sudah terkumpul, otomatis
beban mental suami juga bisa lebih teratasi.
Sumber
biaya persalinan dapat dari beberapa sumber misalnya :
- Tempat
Kerja
Perlu diperhatikan jika memang biaya
persalinan ditanggung oleh instansi kerja yaitu biaya meliputi semua atau hanya
ditanggung sebagian. Dengan begitu ibu dan keluarga bisa memperkirakan berapa
biaya yang mesti disiapkan untuk perawatan persalinan. Kalau perlu periksa juga
apakah penggantian tersebut juga mengganti biaya-biaya yang ibu keluarkan untuk
kunjungan ke dokter kandungan.
- Tabungan
Ibu Bersalin (Tabulin)
Ibu dan suami harus menyiapkan dana
persalinan itu. Ada dua cara menabung yang bisa digunakan. Yang pertama adalah
dengan menabung secara rutin setiap bulan. Yang kedua adalah dengan menabung
sekali saja. Cara kedua bisa digunakan kalau pada saat itu ibu dan suami sudah
memiliki sejumlah dana yang bisa dimanfaatkan.
Tempat menabung juga harus diperhatikan. Hanya ada dua produk
investasi yang disarankan: yang pertama adalah tabungan. Ini karena tabungan tidak
akan berkurang nilai nominalnya dan bisa diambil sewaktu-waktu. Bila dilakukan investasi sekali
saja, maka ibu mungkin bisa memasukkan uang ke alternatif investasi yang kedua,
yaitu deposito. Dipilih deposito dengan jangka waktu yang pendek-pendek saja, seperti
deposito berjangka waktu satu bulan. Dengan demikian, setiap satu bulan sekali ibu bisa mengevaluasi
apakah akan tetap menaruh uang di deposito itu, atau mengambilnya apabila
diperlukan.
Tidak hanya biaya persalinan yang
perlu disiapkan. Penting juga agar mempersiapkan dana untuk segala macam
keperluan bayi selama beberapa bulan pertama seperti sabun, bedak, baby oil,
sampo, pakaian dan lain-lainnya. Sedangkan untuk biaya kebutuhan biaya sehari-hari
seperti susu dan makanan bayi, sebaiknya dimasukkan dalam anggaran belanja
bulanan sehari-hari.
-
Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan
Bila suami ibu adalah satu-satunya
pencari nafkah dalam keluarga, sarankan ia untuk segera memiliki asuransi jiwa.
Santunan asuransi jiwa bisa digunakan untuk membayar pengeluaran keluarga
akibat meninggalnya si pencari nafkah. Dan yang terpenting, santunan asuransi
jiwa juga bisa mengganti pembayaran biaya persalinan dan segala macam
pengeluaran untuk keperluan bayi nanti.
H. Pendonor
darah
Donor danah tidak kalah penting untuk
dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum persalinan. Ini dilakukan untuk antisipasi
jika sewaktu-waktu terjadi kegawatdaruratan. Pendonor darah bisa dari keluarga
terdekat atau pun orang lain seperti tetangga. Selain itu, dapat juga
memanfaatkan donor darah di desa atau kelurahan yang sudah terbentuk kelompok
donor darah sukarela. Dan ditekankan pula bahwa pendonor darah harus mempunyai
golongan darah yang sama dengan ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar