Kamis, 19 April 2012

promosi kesehatan ( pendekatan edukasional dalam promosi kesehatan )


A.    PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai promosi kesehatan :
“ Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment “. (Ottawa Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi kesehatan sebagai berikut :
“ Health promotion is programs are design to bring about “change”within people, organization, communities, and their environment ”.
Artinya bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.
Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi.


B.     PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Beraneka model promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan adalah alat analisis yang berguna, yang dapat membantu memperjelas tujuan dan nilai promosi kesehatan. Terdapat lima pendekatan bagi promosi kesehatan yang menunjukkan nilai yang melekat pada masing-masing pendekatan tersebut, yang terdiri dari :
1.      Pendekatan Medik
Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan kecacatan yang didefinisikan secara medik, seperti penyakit infeksi, kanker dan penyakit jantung. Pendekatan ini melibatkan intervensi kedokteran untuk mencegah atau meringankan kesakitan, mungkin dengan menggunakan metode persuasif maupun paternalistik sebagai contoh, memberitahu orangtua agar membawa anak mereka untuk imunisasi, wanita untuk memanfaatkan klinik keluarga berencana dan pria umur pertengahan untuk dilakukan screening tekanan darah. Pendekatan ini memberikan arti penting dari tindakan pencegahan medik, dan tanggung jawab profesi kedokteran untuk membuat kepastian bahwa pasien patuh pada prosedur yang dianjurkan.
2.      Pendekatan Perubahan Perilaku
Tujuannya adalah merubah sikap dan perilaku individual masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya hidup sehat (sebagaimana didefinisikan oleh petugas kesehatan atau organisasi yang mempekerjakan petugas kesehatan). Contoh-contoh termasuk mengajari orang bagaimana menghentikan merokok, pendidikan tentang minumn beralkohol, mendorong orang untuk melakukan latihan olahraga, memelihara gigi, makan makanan yang baik, dan seterusnya. Orang-orang yang menerapakan pendekatan ini akan merasa yakin bahwa gaya hidup sehat merupakan hal paling baik bagi kliennya dan akan melihatnya sebagai tanggung jawab merekan untuk mendorong sebanyak mungkin orang guna mengadopsi gaya hidup sehat yang mereka anjurkan.
3.      Pendekatan Educational
Tujuannya adalah memberikan informasi dan memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang perihal kesehatan, dan membuat mungkin keputusan ditetapkan atas dasar informasi yang ada. Informasi tentang kesehatan disajikan, dan orang dibantu untuk menggali nilai dan sikap, dan membuat keputusan mereka sendiri. Bantuan dalam melaksanakan keputusan-keputusan itu dan mengadopsi praktik kesehatan baru dapat pula ditawarkan. Program pendidikan kesehatan sekolah misalnya, menekankan membantu murid mempelajari ketrampilan hidup sehat, tidak hanya memperoleh pengetahuannya. Orang-orang yang mendukung pendekatan ini akan memberi arti tinggi proses pendidikan, akan menghargai hak individu untuk memilih perilaku mereka sendiri, dan akan melihatnya sebagai tanggung jawab mereka menngangkat bersama mereka persoalan-persoalan kesehatan yang mereka anggap menjadi hal yang paling baik bagi klien mereka.
4.      Pendekatan Berpusat Pada Klien
Tujuannya adalah bekerja dengan klien agar dapat membantu mereka mengidentifikasi apa yang mereka ketahui dal lakukan, dan membuat keputusan dan pilihan mereka sendiri sesuai dengan kepentingan dan pilihan mereka. Peran promotor kesehatan adalah bertindak sebagai fasilitator, membantu orang mengidentifikasi kepedulian-kepedulian mereka dan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang mereka butuhkan agar memungkinkan terjadi perubahan. Pemberdayaan diri sendiri klien dilihat sebagai sentral dari tujuan ini. Klien dihargai sama yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan berkontribusi, dan siapa yang mempunyai hak absolut untuk mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri.
5.      Pendekatan Perubahan Sosietal
Tujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-perubahan pada lingkungan fisik, sosial dan ekonomi, supaya dapat membuatnya lebih mendukung untuk keadaan yang sehat. Pusatnya adalah mengubah masyarakat, bukan pada pengubahan perilaku individu-individunya. Orang-orang 7yang menerapakan pendekatan ini memberikan nilai penting bagi hak demokrasi mereka mengubah masyarakat, mempunyai komitmen pada penempatan kesehatan dalam agenda politik di berbagai tingkat dan pada pentingnya lingkungan yang sehat daripada pembentukan kehidupan individu-individu orang yang tinggal di tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar